Siang itu, Amir sedang berjualan buku. ya niatnya jualan buku itu untuk mengisi kekosongan dan sekaligus belajar berwirausaha atau entepreneur gitu dweh... Percobaan itu dilakukan dengan teman sekelas dan sebangku kuliah, yaitu Yusuf dari Lampung.
kami mencoba untuk mengawali yaitu di kampus UIN, dan ini tantangan banget. Kalau di ibaratakan sih ya "kok berani-beraninya ya.. kan bukan anak UIN, kok berani jualan di UIN." tapi ya kita biasa saja, toh niat kita baik, niat kita memberikan manfaat buat mahasiswa UIN. Secara tidak langsung ini adalah proses simbiosis mutualisme hehehehh.
Kebetulan sore itu Yusuf ada acara, ia harus mengajar di yayasan yatim mandiri dan yang jaga buku Aku. Tak lama nunggu jualan, tiba - tiba datang teman ku dan teman yusuf juga sih... namanya Amri. Amri tak tahu dari mana arahnya, yang pasti ia tiba-tiba datang dan sudah dihadapan ku, kami pun langsung bersalaman. Tak lama setelah ngobrol tanya-tanya Yusuf dan lain-lain. akhirnya datang juga temannya Amri, namanya Amar.
Setelah diperhatikan, secara tidak sadar urutan huruf kami tak ada yang berubah satupun, hanya saja Amar tidak memiliki huruf vokal "i". Sore itu Amir, Amri dan Amar kumpul bareng. hahahhahaha..
Ada beberapa perbedaan dan persamaan [setelah diamati pada saat aku ngobrol bertiga]. Untuk labih waw, yaitu tentang persamaannya dulu. Persamaannya adalah sama-sama memiliki kulit putih [tidak hitam atau sawo mateng]. hehhheheh... muji dikit gpp ya..
Sedangkan perbedaanya yaitu : bentuk wajahnya, model rambut, dan yang pastinya gaya bicara. Jika ditanya gantengan yang mana dari ketiganya? ya... yang pastinya punya gue gitu lho.... [kata pacarnya hihihihi... bagi yang sudah punya doi]


Posting Komentar